Perempuan dan Iklan

“DI NEGRI KAMI TUBUH PEREMPUAN BUKAN MILIK PEREMPUAN
DADA DAN PAHA SUDAH DIJATAHKAN
BUAT BIRO IKLAN DAN WARTAWAN
VAGINA DAN RAHIM ADALAH LAHAN RESMI
PROYEK NASIONAL KB”

Sepenggal puisi karya Aril Hariyanto diatas adalah ungkapan keprihatinan atas ekploitasi terhadap perempuan oleh media massa. Kehadiran perempuan dalam media massa (terutama iklan) memang bukan hal baru, namun ekploitasi terhadapnya oleh media massa belakangan ini bisa dibilang sangat memprihatinkan. Mempertontonkan anggota-anggota tubuh perempuan berikut lekuk tubuhnya sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari industry periklanan hari ini.
Semua tentu paham dengan sifat iklan yang persuasif, namun mengekploitasi tubuh perempuan demi kepentingan bisnis adalah sebuah tindakan yang tak lagi pantas dianggap maklum. Pada dasarnya Kekuatan utama iklan terletak pada bahasa, gambar, serta penggarapan kreatif tata letak dan penyajianya. Namun entah mengapa para pembuat iklan seolah telah kehilangan daya kreatifnya dengan menjadikan tubuh perempuan seolah sebagai satu-satunya media pemikat konsumen yang paling ampuh.
Doc Google
Bukankah langkah kreatif sudah dicontohkan produk rokok dalam memasarkan produk mereka. Tak ada aktivitas orang merokok, tak ada gambar gambar rokok, apalagi menyajikan kemolekan tubuh perempuan. Nyatanya produk rokok masih laris manis dipasaran. Dalam beberapa iklan rokok justru banyak yang menanamkan tentang arti persahabatan, kebersamaan, cinta tanah air atau kegigihan.  Namun buang jauh anggapan bahwa tulisan ini adalah upaya mendukung penyebaran rokok.

Mari kita hindarkan penikmat sajian televise dari sajian yang dapat merusak moral bangsa ini.

MEMILIH JODOH


Ini tentang maymunah (bukan nama sebenarnya) adik kandungku. Suatu pagi dia menelponku, dia memintaku untuk menjemputnya di suatu tempat yang letaknya cukup jauh dari kampus tempat kami berdua kuliah. Dengan nada merengek  dia bercerita, “aku semalem tidur di kost temanku, pagi ini aku kuliah jam pertama, jemput aku”. Tanpa memperpanjang obrolan, aku menjawabnya, “yaa… dimana?”. Aku langsung meng-iyakan permintaanya, bukan lantaran aku yang terlampau sayang padanya, Cuma aku tidak mau saja dia menggila lantaran keinginanya tidak dituruti. Terakhir, dia pernah gulung-gulung nangis tidak jelas, hanya karena dia memintaku membelikanya kemenyan untuk camilan namun tidak aku turuti. Aku tidak mau itu terulang.

Sesaat sebelum berangkat menjemputnya, aku sms dia kurang lebih seperti ini :
Habib                    : “kenapa kamu ga minta jemput pacarmu ?”
Maymunah         : “j4m seGini dia Lom ban9uN” (adik ku alay)
Habib                       : waduh, hebat bener pacarmu (saat itu jam setengah 7 ). Kalau kamu berniat menjadikanya sebagai suami, sebagai Imam bagimu, harusnya kamu mempertimbangkan prilaku seperti itu. Masak jam segini belom bangun, belum sholat. JIKA TERHADAP PERINTAH TUHANYA SAJA DIA BERHIANAT (TIDAK DILAKSANAKAN), APALAGI TERHADAPMU.
Maymunah         : Iya Ciih,,, TaPi Mo bagaimana Agy..

Doc Google
SMS terakhir darinya membuatku sedikit kecewa. Adik kandungku ternyata tidak begitu mempermasalahkan pacarnya yang kerap bangun kesiangan dan tidak sholat subuh. Mungkin dengan dalih sudah terlanjur cinta. Dia kerap marah saat pacarnya bolos kuliah, tapi kenapa sekarang dia tidak marah saat pacarnya bolos melaksanakan perintah agamanya?
Meski tidak sebanyak aku, Adik kandungku ini juga punya banyak fans. Menurut penuturanya, selama kuliah saja sudah ada 34 cowok yang pernah menyatakan cinta kepadanya. Maksudku, jika dia mau, dia berkesempatan memilih pasangan hidupnya. yang lebih ganteng dari pacarnya sekarang, lebih tajir, dan tentunya yang lebih taat kepada perintah agamanya. Bukan hanya ganteng, tidak juga pandai, tapi juga berpengetahun luas, bijaksana, dan taat kepada perintah agama.
                Sebagai Pakar Remaja Alay, aku memandang fenomena ini sebagai pergeseran cara pandang remaja dalam memilih pasangan hidupnya. Berdasarkan penelitian saya, hal ini diakibatkan menipisnya lapisan ozon di atmosfir, serta konversi minyak tanah ke gas.
Suami atau Istri adalah seseorang yang akan menjadi teman seumur hidup kita, sudah seharusnya kita memilih seseorang yang benar-benar tepat. Memiliki beberapa kualifikasi agar perjalanan hidup bersamanya menjadi menyenangkan dan Berkah. Butuh seseorang yang wawasannya luas (agama dan umum), budi pekertinya baik, berasal dari keluarga yang baik, dan tidak hanya sekedar cantik atau ganteng.
Islam sendiri sudah memberikan point-point yang perlu diperhatikan seseorang dalam memilih pasangan
1) Agama. (Akhlak, Hati Nurani, pengetahauan, Kesholehan dll).
2) Paras. Kecantikan atau ketampanan
3). Nasab. Keturunan
4). Finansial.

Mari selektif dalam memilih pasangan. Lakukan komunikasi terlebih dahulu sebelum memilih dan menetapkanya sebagai pasangan pendamping hidup. Tanya apakah dia rajin solat atau tidak, jika dia sering bolos sholat, maka jangan pilih dia. Terhadap perintah tuhanya saja dia berhianat, apalagi terhadapmu. Tanya bagaimana pendapat dia tentang beberapa hal, Dalam perjalanan hidup ada banyak hal yang perlu di diskusikan bersamanya, hal ini menuntut kedalaman nurani, wawasan yang luas serta kebijaksanaanya dalam bersikap. Amati kebiasaanya, lihat teman-temannya.




Tulisan Lawas Tapi Tetep Keren

Member Habib Fans Club

Habib On Twitter