Ini tentang maymunah (bukan nama
sebenarnya) adik kandungku. Suatu pagi dia menelponku, dia memintaku untuk
menjemputnya di suatu tempat yang letaknya cukup jauh dari kampus tempat kami
berdua kuliah. Dengan nada merengek dia
bercerita, “aku semalem tidur di kost temanku, pagi ini aku kuliah jam pertama,
jemput aku”. Tanpa memperpanjang obrolan, aku menjawabnya, “yaa… dimana?”. Aku
langsung meng-iyakan permintaanya, bukan lantaran aku yang terlampau sayang
padanya, Cuma aku tidak mau saja dia menggila lantaran keinginanya tidak
dituruti. Terakhir, dia pernah gulung-gulung nangis tidak jelas, hanya karena
dia memintaku membelikanya kemenyan untuk camilan namun tidak aku turuti. Aku
tidak mau itu terulang.
Sesaat sebelum berangkat
menjemputnya, aku sms dia kurang lebih seperti ini :
Habib : “kenapa
kamu ga minta jemput pacarmu ?”
Maymunah : “j4m seGini dia Lom ban9uN” (adik ku alay)
Habib : waduh, hebat bener
pacarmu (saat itu jam setengah 7 ). Kalau kamu berniat menjadikanya sebagai
suami, sebagai Imam bagimu, harusnya kamu mempertimbangkan prilaku seperti itu.
Masak jam segini belom bangun, belum sholat. JIKA TERHADAP PERINTAH TUHANYA
SAJA DIA BERHIANAT (TIDAK DILAKSANAKAN), APALAGI TERHADAPMU.
Maymunah : Iya Ciih,,, TaPi Mo bagaimana Agy..
|
Doc Google |
SMS terakhir darinya membuatku
sedikit kecewa. Adik kandungku ternyata tidak begitu mempermasalahkan pacarnya
yang kerap bangun kesiangan dan tidak sholat subuh. Mungkin dengan dalih sudah
terlanjur cinta. Dia kerap marah saat pacarnya bolos kuliah, tapi kenapa
sekarang dia tidak marah saat pacarnya bolos melaksanakan perintah agamanya?
Meski tidak sebanyak aku, Adik
kandungku ini juga punya banyak fans. Menurut penuturanya, selama kuliah saja
sudah ada 34 cowok yang pernah menyatakan cinta kepadanya. Maksudku, jika dia
mau, dia berkesempatan memilih pasangan hidupnya. yang lebih ganteng dari
pacarnya sekarang, lebih tajir, dan tentunya yang lebih taat kepada perintah
agamanya. Bukan hanya ganteng, tidak juga pandai, tapi juga berpengetahun luas,
bijaksana, dan taat kepada perintah agama.
Sebagai
Pakar Remaja Alay, aku memandang fenomena ini sebagai pergeseran cara pandang
remaja dalam memilih pasangan hidupnya. Berdasarkan penelitian saya, hal ini diakibatkan
menipisnya lapisan ozon di atmosfir, serta konversi minyak tanah ke gas.
Suami atau Istri adalah seseorang
yang akan menjadi teman seumur hidup kita, sudah seharusnya kita memilih
seseorang yang benar-benar tepat. Memiliki beberapa kualifikasi agar perjalanan
hidup bersamanya menjadi menyenangkan dan Berkah. Butuh seseorang yang
wawasannya luas (agama dan umum), budi pekertinya baik, berasal dari keluarga
yang baik, dan tidak hanya sekedar cantik atau ganteng.
Islam sendiri sudah memberikan
point-point yang perlu diperhatikan seseorang dalam memilih pasangan
1) Agama. (Akhlak, Hati Nurani, pengetahauan, Kesholehan dll).
2) Paras. Kecantikan atau ketampanan
3). Nasab. Keturunan
4). Finansial.
Mari selektif dalam memilih
pasangan. Lakukan komunikasi terlebih dahulu sebelum memilih dan menetapkanya
sebagai pasangan pendamping hidup. Tanya apakah dia rajin solat atau tidak, jika
dia sering bolos sholat, maka jangan pilih dia. Terhadap perintah tuhanya saja
dia berhianat, apalagi terhadapmu. Tanya bagaimana pendapat dia tentang
beberapa hal, Dalam perjalanan hidup ada banyak hal yang perlu di diskusikan
bersamanya, hal ini menuntut kedalaman nurani, wawasan yang luas serta
kebijaksanaanya dalam bersikap. Amati kebiasaanya, lihat teman-temannya.